Saturday, December 25, 2010

Bambang Taruno

Provokasi-2 : Mengubah nasib dengan kata-kata ". Setelah saya membaca buku itu, pola fikir pola sikap dan pola tindak saya 100 % berubah...lalu saya menyarankan teman2 untuk membeli buku itu.. Kelihatannya ada deh 500 buku yang terjual akibat Provokasi saya... Bisa beli di Gramedia atau toko buku agung mas...


Agustinus Thahir (Pengusaha - Batam)

oh ya.. sharing sedikit ya.
saya terlalu senang dan bernafsu mendengar semua kapsul provokasi.. saya lahap dalam 'dosis' tinggi, mendengar nonstop selama beberapa hari... hasilnya... kok saya jadi merasa 'penuh' ya .. ha ha.. (serius) hikmahnya adalah.. 


'once step at a time is enough.. and enough is all you need'' ha ha...:D
Konsumsi / nikmati lah segala sesuatu secukupnya dan dalam porsi yang 'alami'... pasti terasa lebih enak, nikmat dan berkesan. 



Friday, December 24, 2010

Atik Surtika

tulisan yg ajaib!


Ageng Selo

Saya sudah banyak membaca buku sejenis dengan buku pak pras,tetapi pemahaman saya justru terbuka setelah saya baca"mantra". Dengan kata lain saya baru bisa lebih paham isi bacaan yg telah lalu setelah saya baca buku pak pras.


Monday, December 6, 2010

Alea Venoa

really blow me up!
asyik, bahasanya enak, ngalir, dan isinya pas banget sama judulnya
mem-PROVOKASI sekali!!

try to read it!



http://www.goodreads.com/book/show/6564893-provokasi

Desitri Widyaningrum

Aku dapet buku ini dari Managerku. Bahasanya sederhana banget, tapi isinya dalem hehehe. inti dari buku ini adalah, kita harus mengupayakan yang terbaik itu dengan visi ke depan, sejauh hal-hal tersebut dalam kendali kita. Jadi, selalu syukuri hidupmu hari ini... karena kesempatan untuk berbuat baik dan berprestasi ada dimana-mana

http://www.goodreads.com/book/show/6564893-provokasi

Aditya Kusuma

Mas Pras, anak saya Prama Aditya Putra bilang, sejak membaca buku Provokasi 2. Dia banyak melakukan perubahan dalam pemikiran dan perilakunya.. Terimakasih ya Mas.


FB, 5/12/2010

Monday, November 29, 2010

TRIBUNNEWS.COM


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis Provokasi 2: Mantra, Mengubah Nasib dengan Kata, karya Prasetya M. Brata, mengubah nasib itu tergantung dengan bagaimana manusia menterjemahkan "kata" dan simbol yang ada di tengah hidup.

"Kata-kata, apa sih yang ada di kepala kita saat itu. Setiap keputusan yang mengubah itu, bagaimana kita memberi arti kepada setiap kejadian yang kita alami," ungkapnya, dalam peluncuran dan bedah buku, di TB Gramedia Matraman, Jakarta, Sabtu (16/10/2010).

Ia menyatakan bahwa dalam hidup sehari-hari terdapat banyak kata-kata dan simbol yang harus diartikan oleh pikiran manusia.

"Arti simbol atau kata harus diartikan oleh pikiran dengan baik atas "kata" dari bunyi. Arti itu kita berikan berdasarkan pengalaman kita di masa lalu," ujarnya.

Sementara itu, Prie GS, penulis buku yang turut menjadi nara sumber dalam bedah buku tersebut, mengatakan hal yang senada.

"Sebelum kata menjadi mantra itu, seharusnya terlebih dahulu, tindakan yang sudah ada di bawah sadar telah menjadi mantra," tegasnya.

Seperti dicontohkannya, bahwa saat dirinya hendak ke tempat peluncuran ini, imbuhnya, di bandara ia lama menunggu jemputan temannya. Satu setengah jam menanti, membuat dirinya sangat menikmati setiap perbincangan dan pengartian oleh pikirannya.

"Saya menikmati rekreasi pikiran saya saat berbincang-bincang dengan supir taksi di bandara. Saya sangat menikmati kebingungannya, atas pertanyaan-pertanyaan dirinya melihat saya yang lama menanti jemputan," kata dia.

Semua itu. ujarnya, sangat dinikmatinya. Sehingga ketika dirinya harus marah karena jemputan terlambat, cukup lama sekitar lebih 1,5 jam, namun dirinya menikmati dengan benar-benar dan itu menurutnya menafsirkan peritiwa hidup itu, alhasil dirinya menjadi terhibur.

Penulis: Andri_Malau
Editor: anwarsadat

Sunday, November 14, 2010

Portal HR


Mantra, Mengubah Nasib dengan Kata

  • Judul Buku: Provokasi 2 Mantra
  • Pengarang: Prasetya M. Brata
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
  • Jumlah halaman:
  • Penulis Resensi: Nani Maria Dewi
Setelah sukses dengan buku pertamanya Provokasi: Menyiasati Pikiran, Meraih Keberuntungan, pada 2008, Gramedia Pustaka Utama meluncurkan Provokasi 2, Mantra: Mengubah Nasib dengan Kata, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Buku karya penulis Prasetya M. Brata ini berisi tentang kekuatan menggunakan kata dan mengubah nasib dengan kata.

Penulis bernama lengkap Prasetya Maytrea Brata ini mengatakan, ide awal membuat buku ini karena ia suka memprovokasi teman-teman Facebook-nya untuk bertanggung jawab memaknai kata-kata dalam situs mereka. “Hidup mereka diribetkan dengan pikiran-pikiran mereka sendiri akibat membaca status-status di Facebook,” serunya.

Dalam acara peluncuran buku yang dihadiri Prie GS, Sang Penggoda Indonesia, laki-laki yang akrab disapa Pras ini menyampaikan cara memaksimalkan kata-kata agar menghasilkan sesuatu yang positif dan berguna.

Pras mengatakan bahwa ia sudah menghentikan orang untuk menggunakan kata-kata positif dan negatif. Menurutnya, kadangkala kata-kata negatif justru membuat seseorang “bangun” dan tidak selamanya kata-kata positif itu berdampak positif. Yang penting, “Selalu menggunakan kata-kata yang memberdayakan dan membangun, bukan yang men-disempowerment atau merusak,” tuturnya.

Ada nuansa yang berbeda dan kontroversial dalam tulisan Pras, seolah-olah menantang arus pemikiran pada umumnya. Hal ini yang membuat Pras dijuluki sang provokator. Gaya penulisannya dan konten-konten yang inspiratif membuat pembaca tidak bosan dan ikut terprovokasi. “Buku ini cukup ringan, berisi tentang berbagai hal untuk memotivasi dan memprovokasi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali kejutan dan sangat inspiratif. Saya salah satu pembaca yang menantikan kelanjutan buku Provokasi, jadi mudah-mudahan karya Pras yang kedua ini memuaskan,” ungkap Nila, mahasiswa, pembaca buku Provokasi yang turut menghadiri launching Provokasi 2.

Buku Provokasi 2 tidak memiliki sisi analisis ilmiah. Kontemplasi Pras sebagai penulis terhadap berbagai pengalaman hidupnya adalah tema sentral buku ini dan menjadi kekuatannya, yakni mengubah tacit knowledge milik Pras menjadi explicit knowledge yang bisa dinikmati bersama.

Selama ini Pras dikenal sebagai dosen Program Magister Manajemen FE-UI, trainer mind management & hypnosis dalam aplikasinya untuk pengembangan diri dan bisnis, praktisi hypnotherapy yang berafiliasi kepada Indonesian Society of Clinical Hypnosis, Certified Meta NLP (Neurosemantics Master Practitioner), Certified Professional Human Resources, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Dharma Bumiputera. Beberapa tahun terakhir, Pras juga mendapat julukan baru, yaitu mind provokator atau provokator pikiran, melalui berbagai workshop yang dia bawakan.

Sunday, October 24, 2010

Joseph Tommy Tilaar

BUKAN PROMOSI tapi INI TESTIMONI. Nyesel banget KALAU nggak beli bukunya mas Pras .. PROVOKASI PART-2 MANTRA (FANTASTIC ; SIMPLE ; TO THE POINT ; MAKNA-NYA dalam dsbnya) MANTAAAPP!!!

Friday, October 22, 2010

Dedi Nugroho

Buku provokasi 2 yang saya baca karangan anda sangat bagus dan dapat memprovokasi orang yang membacanya.dan isi nya sangat menarik dan bagus.rugi apabial tidak memliki buku provokasi 2 karangan bpk prasetya m brata


Monday, October 4, 2010

Sammy Jonathan

Terprovokasi dengan Mantra yang ajaib terbukti cukup menyesatkan untuk diikuti dan mengecohkan kehidupan, membuat batasan ada dan tiada menjad kian tidak jelas...tapi satu hal yang pasti jelas "profit" makin banyak wkwkwkw.., wiss... pokoke muantabb.... tenan..., ayo siapa lagi yang mau diprovokasi Mas Pras??


Sunday, October 3, 2010

Jallaludin Ramay

buku mantranya luar biasa muantap sir...baru sampe hal 27 saja, sy sdh dipertontonkan kedahsyatan pengkondisian 'layar pikiran' dlm membentuk persepsi kita yg pd akhirnya mjd realitas hdp kita.provokasinya mendasar menyelusup ruang2 pikiran ...


Tuesday, September 28, 2010

Rolexon Napitupulu

Saya sudh baca kata demi kata, isinya LUARRRRR BIASAAAA kucoba utk tidak terprovokasi... tak sadar semakin terprovokasi, bagi yg belum baca rugi sekali ...

Sunday, September 26, 2010

Azzam Mujahid Izzulhaq (Motivator, Leadership Coach)


Saya akhirnya memutuskan untuk mengambil resiko membaca buku MANTRA. Walaupun penulis, Mas Prasetya M Brata Full, menyatakan ketidaktanggungjawabannya atas segala resiko yg terjadi setelah membacanya.

Benar-benar buku yg TIDAK LAYAK ANDA BACA saja. Isi buku itu harus Anda ejawantahkan dalam kehidupan Anda. Resiko? Tanggung sendiri tentunya. Terimakasih, Mas Pras..!!

Friday, September 24, 2010

dr. Lelyana Taufik


Mas Pras...buku "Mantra" nya keren bangeeettt......

Thursday, September 23, 2010

Hasan Ageng Selo

Saya baca buku Pak Tung DW Financial Revolution, Pak Ari Ginanjar ESQ, ESQ Power, Pak Erbe Sentanu Quantum Ikhlas, semuanya bagus, tetapi buku Pak Pras lebih bagus dalam hal aplikasi, ringan dan mudah.

<23 September 2010, Pk. 22.33>

Wednesday, September 15, 2010

Agustinus Thahir

... kesan saya untuk buku anda... unik, berkarakter, apa adanya, terkesan berani, inspiratif dan yang paling pasti adalah provokatif (dalam konteks positif tentunya).

Dan buku anda termasuk buku 'box office' bagi saya ha ha..
 dalam artian buku yang saya dapatkan langsung dibaca dengan intens dan dalam waktu yang relatif singkat sudah terlahap separuhnya ha ha..
saya punya habit beli buku...  karena tertarik dengan cover terus isinya, lalu saya beli... tapi tetap saja keputusan final saya beli karena isinya.. yang saya rasa sesuai dengan yang ingin saya pelajari dan ketahui. walau demikian..  tetap saya puluhan buku itu masih dalam antrian untuk dibaca (walau hanya sebatas kata pengantar dan daftar isi) atau dibuka sampulnya ha ha... itulah kenapa saya katakan buku anda 'box office' ha ha...

terima kasih mas brata... saya belajar banyak hal dari karya tulis dan insight anda.
keep smiling, keep sharing and keep shining.
Cheers for a happy life ! 

Agustinus
Have a nice day and Fantastic life! 



Bambang Taruno

Ass Pak Pras.. Provokasi 2 sudah habis saya lahap ! Satu komentar saja " RUARR BIASA HEBAT ".. Alias TOP MARKOTOP.. Sangat bagus ! Apalagi kata yang tepat ya ! Hanya orang yang bodoh yang tidak mau beli buku ini ! Kalau saya seorang pemimpin, maka saya akan mewajibkan karyawan saya utk membaca buku dahsyat ini ! Saya sudah merasakan manfaat kedahsyarannya! Langsung merubah mindset dan pandangan hidup yang lebih optimis.. Tksh Pak.. 


Monday, September 13, 2010

Badratun Nafisah (Ibad)

Assalamu'alaikum,,


Bpk Prass,salah satu guru khidupan yg saya hormati..

Buku bapak bs mmbuat hidup lbh simple n fikiran lbh + n terbuka,,

kmrn saat mudik saya bw buku bapak,

bberapa saudara saya ikut mmbaca bbrapa judul..

Saat pulang dr mudik bbrapa org sms saya n komentar tntg buku baru yg di beli nya,,

buku yg b'judul "PROVOKASi" itu mmbuat saudara2 saya trtarik n mereka titip salam utk bapak,

salah 1 saudara saya titip salam spesial utk pgarang buku ini,

n trtarik ikut dlm NLP..
Bisakah ikut bergabung Pa?

Terima kasih Pa Prass,,

:)

Sent via Facebook Mobile
--- 13 September 2010

Wednesday, September 8, 2010

Rama Nugraha - Leadership Specialist

Memang Mas Pras ini orangnya spesial. Setiap berdiskusi dengan beliau, selalu ada saja ilmu baru yang muncul sebagai kesimpulan. Menurut saya ini yg disebut provokasi, Mengajarkan tanpa harus menggurui. Luar Biasa.

Ryan Widyanto


"Jangan percaya dengan apa yang saya katakan sebelum anda membuktikannya sendiri ... !"


Kata-kata tersebut akhir2 ini menjadi lebih akrab di telinga saya. Sebuah kalimat penutup dari sebuah acara bertajuk 'Provokasi' dari sebuah radio di jakarta yang di relay oleh radio di daerah saya. Awalnya bukan sebuah kesengajaan sebenarnya, tetapi lebih karena dorongan dari istri saya yang secara kebetulan harus bertugas merelay acara tersebut.

" Acaranya bagus Yah, pokoknya Ayah harus denger " itu yang dikatakannya kepadaku beberapa waktu yang lalu. Mungkin karena ia tahu betul kondisiku yang seringkali harus menjadi 'tempat sampah', serta keinginanku untuk lebih banyak 'berbagi'. Maka demi memenuhi amanah istri tercinta, sayapun menyempatkan untuk menyimak acara tersebut.

Berbeda, begitulah kesan pertama yang saya tangkap, kalo tidak mau disebut aneh.Seorang narasumber yang menyebut dirinya Provokator, selalu mengawali dan menutup acara dengan menyanyi diiringi gitar yang ia mainkan sendiri. Jangan berharap akan terdengar merdu, kadang suara bahkan sering gak sinkron dengan permainan gitarnya. Anehnya lagi, kadang dengan tertawa lepas ia mengakui bahwa ia baru saja mempelajari lagu dan kord gitarnya, karena ia ingin menyesuaikan dengan tema yang akan dibahas. Tapi yang justru sangat menarik bagi saya adalah kalimat penutup yang selalu ia sampaikan, "Jangan percaya dengan apa yang saya katakan sebelum anda membuktikannya sendiri ...!".

Narasumber yang aneh, begitu pikir saya.Sementara banyak orang dan pembicara yang ingin dan berusaha mati2an agar kata2nya dipercaya, ia malah minta agar jangan dipercaya. Aneh kan namanya? Saya akhirnya memutuskan untuk tidak mempercayai apa yang selalu dikatakannya pada setiap acara Provokasi, setidaknya begitu rencana dan keinginan saya. Namun menariknya, itu justru membuat saya penasaran untuk mencari tahu dan ingin membuktikan kebenaran dari kata2nya. Kebenaran dari setiap materi yang setiap kamis malam selalu beliau sampaikan. Dan ternyata, apa yang beliau katakan sebagian besar telah saya buktikan dalam pengalaman dan perjalanan hidup saya. Kalau sudah begini, tentunya tidak ada alasan lagi bagi saya untuk tidak mempercayainya bukan?!

Saya pada akhirnya justru menemukan hal menarik dari kalimat ini. Sebuah fenomena yang sengaja dimanfa'atkan sebagai sarana untuk provokasi. Pas banget dengan nama acara dan sebutan untuk narasumbernya, Provokasi dan Provokator. Bukan sebuah rahasia lagi, kita cenderung merasa penasaran pada sesuatu yang dilarang, sesuatu yang secara terbuka dilarang untuk dilakukan. Seringkali, kita justru secara diam2 berusaha melakukan apa yang sesungguhnya dilarang. Alam bawah sadar kebanyakan kita secara otomatis merasa penasaran terhadap sesuatu yang dilarang, kemudian mencari tahu, dan bahkan melakukan secara diam2. Terkadang, sekedar untuk memuaskan rasa ingin tahu dan penasaran terhadap sesuatu yang dilarang. Dan itu yang sepertinya dengan sengaja beliau lakukan, dan berhasil. Setidaknya pada saya dan menurut pandangan saya. Beliau sengaja memancing kita agar melakukan sesuatu (tindakan) yang pada akhirnya mengarah pada kebenaran kata2nya, yang pada akhirnya memaksa kita untuk percaya. That's it. Ternyata itu adalah kuncinya.

Makna lain yang saya tangkap adalah pesan beliau agar kita tidak dengan mudah percaya pada seseorang, apakah dia seorang Provokator atau yang lainnya. Kebanyakan kita memang cenderung langsung percaya pada seseorang yang kita anggap sebagai orang hebat, pembicara publik, terkenal, punya teman di fb banyak (bahkan sampai 2 account), statusnya selalu bagus dan lain sebagainya. Tidak percaya bukan berarti curiga. Kita hanya perlu berhati-hati dan melakukan cross check sebelum akhirnya kita percaya, dan bukan percaya begitu saja tanpa kita tahu pasti siapa dan apa yang kita percayai. Apalagi di jaman dimana jarak bukan lagi penghalang untuk silaturahmi, kita akan dengan mudah bisa berkenalan dan berinteraksi dengan siapa saja dan darimana saja serta dari latar belakang apa saja. Tapi apakah data yang ada itu benar semua adanya? ada baiknya anda lebih berhati-hati dalam menentukan apa yang anda percayai. Dan akan lebih baik anda percaya setelah anda membuktikannya sendiri.

Di akhir tulisan ini, saya ingin meminta anda agar tidak terlalu percaya dengan apa yang banyak orang katakan tentang saya. Apalagi untuk anda yang hanya mengenal saya lewat fb, web, ataupun tulisan2 saya. Anda sebaiknya mencari tahu dulu tentang saya dari orang2 yang secara langsung pernah mengenal saya, agar anda tidak merasa tertipu oleh saya. Tulisan ini saya tutup dengan meminjam kalimat dari pak Prasetya M Brata, dengan sedikit penyesuaian, Jangan percaya dengan apa yang saya tuliskan sebelum anda membuktikannya sendiri ...

Tetap Positif,

Terus Semangat !!!

NOTE : Ma'af pak Pras... ryan tetap tidak akan percaya terhadap kata2 pak Pras, kecuali yang sudah bisa ryan buktikan.

Sumber : http://www.facebook.com/profile.php?id=100000005982432#!/note.php?note_id=473402833318

Tuesday, February 9, 2010

Gabriella Amalia Iswahyudi


ketika "bagaimana" datang! thanks mas Prasetya M Brata, buku gila warna hitam yg udah nemenin beberapa hari dalam perjalanan di bus TransJakarta.