Wednesday, October 8, 2008

Human Capital Magazine


HC edisi 51 Juni 2008
Resensi
oleh : Rina Suci Handayani

Berbagai persepsi bermunculan ketika Anda membaca judul buku ini : Provokasi. Sebagian orang mengira ini adalah buku politik yang 'mengerikan'. Maklum, di tengah gencarnya demo BBM yang mewarnai hari-hari belakangan ini, Provokasi dikhawatirkan bisa memecah belah persatuan bangsa. Tidak sedikit pula calon pembaca yang mengernyitkan dahi manakala mendengar judul buku ini. Justru, di situlah keunikannya. Provokasi adalah kumpulan kisah-kisah yang terinspirasi dari pengalaman keseharian penulisnya, Prasetya M Brata. Isinya tentang beragam cerita ringan dan segar, namun mampu mengajak pembacanya berpikir kritis, kadang menyentil dan membuat hati luluh lantak.

Gaya menulis yang mengalir menggambarkan kepribadian sang penulis. Karakter sang provokator yang kuat mampu membawa pembaca menjadi pemain utama dalam berbagai episode cerita. Dalam hal ini, Prasetya kelihatan lihai merangkai kata dan berbagi pengalaman yang membuat pembacanya bangun dan berpikir. Harus diakui, kita sering melupakan hal-hal kecil dalam keseharian. Padahal, hal kecil itulah puzzle hidup yang akan merangkai sebuah gambar raksasa tentang perjalanan hidup seorang manusia. Dunia hypnosis yang didalami sang penulis menjadi referensi mengejutkan bagi pembaca. Dengan lugas penulis membuka tabir yang selama ini tanpa disadari selalu menjadi momok yang tabu untuk diulas : mitos. Alhasil, mitos bukan lagi tabir penghalang setelah buku ini selesai dibaca. Anda akan jauh lebih optimis dan mengakui bahwa hanya ada satu kekuatan yang Maha Kuat, yaitu Sang Khalik.

Dilihat dari jenis bukunya, sebenarnya Provokasi tidak terlalu istimewa. Ini hanya salah satu jenis buku motivasi yang jamak beredar di pasaran. Harap diingat, tidak tabu untuk memulai membaca dari tengah atau belakang karena ini bukan novel atau cerpen yang harus dibaca dari halaman depan. Bagi yang rajin membaca buku jenis motivasi, Provokasi kadang terasa menjemukan karena tidak sedikit tulisan yang terlalu pendek. Bahkan, beberapa tulisan terkesan sama dengan yang ada di halaman-halaman lain. Hanya pelaku dan latar belakangnya saja yang berbeda.

Kendati demikian, respons pembaca terhadap Provokasi tidak terlalu mengecewakan. Judulnya yang dinilai menantang justru menjadi daya pikat utama dan isinya yang penuh kejutan tidak membuat Anda menyesal merogoh kocek untuk mengoleksi buku ini bagi perpustakaan pribadi Anda. Akhirnya, siapapun anda, pekerjaan, usia, dan kepentingan Anda, silakan berbagi peran dalam setiap scene yang disuguhkan Prasetya. Ini adalah buku yang patut mendapat jatah waktu dan anggaran belanja Anda. Siapa tahu Anda akan jauh lebih lihai memprovokasi dibandingkan penulisnya sendiri.

No comments: